Pada bulan Juli 2012, China mengumumkan sebuah kota baru setingkat prefektur yg disebut Sansha yg pusat pemerintahannya terletak pada apa yg disebut Yongxing Island, di Laut China Selatan, sekitar 350 kilometer tenggara dari pulau Hainan. Pulau Yongxing, yg dikenal pada peta internasional sebagai Woody Island, begitu kecil sehingga landasan pacu pesawat terbang sepanjang 2.700 meter yg dibangun militer Cina & selesai pada tahun 1990, mencuat hampir setengah panjangnya ke laut. Seperti yg dikutip dari versesofuniverse.blogspot.com, Pemerintah Sansha ini mengelola beberapa kelompok pulau & atol, termasuk Kepulauan Spratly, Kepulauan Paracel (Woody Island adalah yg terbesar), Macclesfield Bank yg sepenuhnya berada di bawah air & laut sekitarnya yg benar-benar luas. Sansha berarti “tiga gumuk pasir” dalam bahasa Mandarin & mengacu pada tiga kelompok pulau & atol. Total lahan dari Sansha kurang dari 13 km persegi, tapi daerah perairan yg diklaim oleh kota hampir seluas 2 juta kilometer persegi. Hal ini membuat Sansha menjadi kota terkecil & sekaligus kota terbesar di China – terkecil dalam luas lahan & jumlah penduduk, tetapi terbesar dalam luas total wilayah. Pulau-pulau di Laut China Selatan diperebutkan oleh beberapa negara – Brunei, Malaysia, Filipina, Vietnam, Taiwan & Cina. Kepulauan Paracel diklaim oleh Vietnam, tetapi sekarang sepenuhnya dikendalikan oleh China. Kelompok Spratly juga diklaim secara keseluruhan / sebagian oleh Vietnam, yg menempati jumlah terbesar dari pulau-pulau, serta oleh Malaysia, Filipina, & Taiwan. Macclesfield Bank, sebuah atol luas yg sepenuhnya tenggelam namun kaya akan hasil laut di sebelah timur Paracel juga diklaim oleh Vietnam, Filipina, & Taiwan. Dengan mendirikan kota Sansha di wilayah yg disengketakan yg kaya akan sumber daya laut di Laut Cina Selatan itu, Cina pada dasarnya menegaskan haknya akan pulau-pulau tersebut & juga haknya untuk ikan-ikan & cadangan minyak besar yg diyakini berada di dasar laut. Daerah ini juga sangat signifikan dalam arti geopolitik, menjadi jalur laut yg paling banyak digunakan kedua di dunia. Sepertiga dari pengiriman transit dunia melalui perairan ini. Baca Juga: Danau ini Berada di Pulau yg Berada di Danau yg Berada di Pulau Sejak pengumuman Sansha, pengembangan Pulau Wood telah berjalan sangat cepat, meskipun Vietnam & Filipina terus menyuarakan protes mereka. Filipina mengatakan tidak mengenali kota / yurisdiksi tersebut, & Vietnam mengatakan tindakan China melanggar hukum internasional. Pemerintah AS juga menyuarakan keprihatinannya dengan menyatakan, “kita prihatin apabila ada gerakan sepihak semacam ini yg tampaknya akan bermasalah.” Fasilitas hidup di Pulau Woody telah dibangun bersama dengan bangunan resmi, bank, perpustakaan, sebuah observatorium, hotel, rumah sakit & bangunan penting lainnya. Kota ini juga baru-baru ini mulai menarik wisatawan, & untuk tujuan itu dibangun dua museum. Tempat wisata lainnya termasuk beberapa monumen & menara yg ditinggalkan oleh Tentara Kekaisaran Jepang selama Perang Dunia II. Pandangan udara dari Woody Island, / pulau Yongxing. Terletak lima mil barat daya dari Yongxing Island, Qilianyu terdiri dari tujuh pulau-pulau kecil, & merupakan bagian dari Sansha. Pandangan udara dari Islets & terumbu karang di kepulauan Yongle di Sansha. Pandangan udara dari desa di Yagong Islet di kepulauan Yongle di Sansha. Perahu nelayan & kapal pelayanan publik bersandar bersama di pelabuhan Woody Island Bangunan pemerintah Sansha dibangun di Woody Island. Pandangan Woody Island dari dermaga terdekat. Sebuah tanda di Woody Island, yg merupakan pusat pemerintahan untuk Sansha. Pandangan udara dari pelabuhan yg terletak di bagian selatan Pulau Woody. Baca juga mengenai pulau yg diperebutkan oleh empat negara disini Republished by Blog Post Promoter Konten ini didapat dari internet. Tidak diketahui kebenarannyan 100%. Silahkan lakukan research lanjutan tentang bacaan ini. Enjoy!
