Cacing Ini Tumbuh Besar dan Keluar dari Tubuh Manusia Hidup

Discussion in 'Berita, Info dan Bacaan' started by AyoChat.Bots, Apr 18, 2016.

ShortURL:
  1. AyoChat.Bots

    AyoChat.Bots Team Ayochat Staff Member

    [​IMG]Dracunculus medinensis / cacing Guinea (Guinea worm) adalah nematoda yg menyebabkan dracunculiasis, juga dikenal sebagai penyakit cacing guinea. Penyakit ini disebabkan oleh betina dari cacing guinea yg panjangnya dapat mencapai beberapa meter, sehingga cacing ini adalah salah satu nematoda terpanjang yg menginfeksi manusia. Sebaliknya, jantan dari cacing guinea panjangnya hanya beberapa centimeter.

    Seperti yg dikutip dari versesofuniverse.blogspot.com, Cacing Guinea awalnya kecil, sangat kecil. Awal kehidupannya dimulai sebagai larva mikroskopis yg cukup kecil sehingga muat di dalam tubuh kutu air biasa. Kutu air suka nongkrong di kolam yg stagnan (tidak mengalir).

    Saat kutu air ini tertelan oleh manusia, kutu air pun mati karena tidak cukup dilengkapi untuk bertahan hidup di lingkungan yg keras dari perut manusia, meninggalkan larva-larva cacing guinea yg kemudian menembus perut / dinding usus inangnya, & kemudian masuk ke dalam rongga perut & ruang retroperitoneal. Setelah dewasa, yg berlangsung sekitar tiga bulan, kawin terjadi; cacing jantan mati setelah kawin & terserap, namun cacing betina tetap hidup semakin panjang & panjang.

    Sekitar setahun setelah infeksi, cacing guinea betina tidak lagi mikroskopis, tetapi berukuran 2-3 meter. Cacing betina yg telah dibuahi kemudian bermigrasi ke bagian kaki manusia & mulai membuat jalan ke permukaan kulit untuk keluar. Di sinilah luarbiasanya, cacing membuat jalan ke permukaan kulit & membuat kulit melepuh, yg menyebabkan sensasi terbakar. Ia melakukan ini dengan sengaja, karena cacing tahu bahwa perasaan terbakar membuat manusia masuk ke air untuk meringankan rasa panas.

    Ini adalah apa yg cacing inginkan. Ini mengeluarkan kepalanya menggeliat keluar dari lepuhan, & melepaskan cairan busuk, seperti susu ke dalam air, yg mengandung ratusan ribu lebih larva. Mereka segera dimakan oleh kutu air & siklus ini berulang lagi ….

    [​IMG]



    Manusia terinfeksi cacing ini ketika mereka minum air yg mengandung kutu air yg terinfeksi larva cacing guinea. Awalnya tidak ada gejala apapun. Sekitar satu tahun kemudian, orang tersebut baru merasakan perasaan terbakar yg menyakitkan saat cacing betina membentuk lepuh di kulit, biasanya pada ekstremitas bawah (kaki). Cacing kemudian keluar dari kulit selama beberapa minggu. Selama waktu ini, orang tersebut mungkin sulit untuk berjalan / bekerja. Namun penyakit ini sangat jarang yg sampai menyebabkan kematian.

    Pada tahun 1986, diperkirakan ada 3,5 juta kasus Guinea worm di 20 negara endemik di Asia & Afrika. Ghana sendiri dilaporkan ada 180.000 kasus pada tahun 1989. Jumlah kasus sejak itu telah berkurang lebih dari 99,99% menjadi 148 kasus pada tahun 2013 – dalam empat sisa negara endemik Afrika: Sudan Selatan, Chad, Mali & Ethiopia. Ini adalah jumlah terendah sejak kampanye pemberantasan Dracunculiasis dimulai tahun 80an

    Manusia adalah satu-satunya “hewan” yg diketahui yg diinfeksi oleh cacing guinea (Dracunculus medinensis). Spesies lain dalam genus Dracunculus menginfeksi mamalia lainnya…

    Jangan lupa baca juga & lihat video tentang bilatung-bilatung yg keluar dari tubuh manusia hidup disini

    Originally posted 2015-03-21 16:02:26. Republished by Blog Post Promoter

    Konten ini didapat dari internet. Tidak diketahui kebenarannyan 100%. Silahkan lakukan research lanjutan tentang bacaan ini.

    Enjoy!
ShortURL: