Firaun Wanita Pertama

Discussion in 'Berita, Info dan Bacaan' started by AyoChat.Bots, Mar 19, 2015.

ShortURL:
  1. AyoChat.Bots

    AyoChat.Bots Team Ayochat Staff Member

    [​IMG]
    Nama Deir el-Bahri berarti ‘Biara Utara’, yg menunjukkan bahwa situs tersebut pernah digunakan oleh biarawan Kristen. Sebelum kedatangan Kristen, situs di Lembah Para Raja ini adalah sebuah kompleks Kuil Makam yg dibangun oleh orang Mesir kuno. Salah satu yg paling terkenal dari kuil makam di Deir el-Bahri adalah Kuil Hatshepsut.

    Seperti yg dikutip dari versesofuniverse.blogspot.com, Hatshepsut ini bisa dibilang salah satu wanita paling tangguh di Mesir kuno. Setelah kematian suaminya, Thutmose II, Hatshepsut menjabat sebagai penguasa sementara untuk keponakan / anak tirinya, Thutmose III yg masih bayi, namun akhirnya ia mengukuhkan dirinya sebagai Firaun Kelima dari Dinasti ke-18. Kira-kira 22 tahun masa pemerintahan Hatshepsut umumnya dianggap sebagai salah satu masa paling makmur dari Mesir & prestasi besar yg dicapai oleh firaun wanita yg luar biasa ini, termasuk pembangunan kuil makamnya di Deir el-Bahri.

    [​IMG]
    Kuil Hatshepsut



    The Mortuary Temple of Hatshepsut dikenal orang Mesir kuno sebagai Djeser-Djeseru (Maha Kudus), & dikatakan membutuhkan waktu 15 tahun untuk menyelesaikannya, yaitu antara tahun ke 7 hingga tahun ke 22 dari pemerintahan Hatshepsut. Pembangunan kuil makam ini diawasi oleh Senenmut, arsitek kerajaan Hatshepsut, yang, menurut beberapa orang, juga kekasihnya. Terlepas dari itu, produk akhir Senenmut adalah sebuah monumen yg mengesankan yg memungkinkan ibadah anumerta Hatshepsut, & menyampaikan kebesaran Firaun ini. Sementara arsitektur kuil makam itu sendiri layak dikagumi, fitur tertentu tampaknya lebih menonjol daripada yg lain.

    [​IMG]
    Fasad teras kedua Kuil Hatshepsut, dihiasi dengan colossi Osirian dengan effygi dari sang ratu.



    Salah satu fitur dari kuil makam yg memproyeksikan kebesaran Hatshepsut adalah colonnade (tiang/pilar) yg dikenal sebagai ‘Pilar Punt’, terletak di sisi kiri ramp (jalan/bidang miring) ke tingkat ketiga. Colonnade ini memiliki relief-relief yg menceritakan salah satu prestasi terbesar Hatshepsut, yaitu Ekspedisi ke Punt. Punt adalah negeri kaya yg sekarang lokasinya masih misteri (dapat dibaca disini). Tidak seperti banyak relief fir’aun yg ditemukan di berbagai monumen Mesir, ekspedisi Hatshepsut tidak militeristik, tapi perdagangan adalah tujuan misi. Ini bisa menjadi indikasi prioritas Hatshepsut, meskipun Firaun mengklaim bahwa ekspedisi ini dilakukan untuk menarik upeti dari rakyat Punt. Namun demikian, ekspedisi itu sukses, & berdasarkan relief di colonnade, banyak benda-benda mewah & mahluk-mahluk eksotis dibawa kembali ke Mesir, termasuk pohon-pohon myrrh, emas, gading, kulit macan kumbang & kera.

    [​IMG]
    Sebagian relief yg berhasil selamat dari penghapusan & bertahan di kuil Hatshepsut.



    Sebuah misi dagang yg sukses ke negeri asing, bagaimanapun, tidak cukup untuk menggambarkan Hatshepsut sebagai firaun. Karena dia seorang wanita, Hatshepsut menentang norma dengan menjadi firaun, posisi yg disediakan untuk laki-laki saja. Dengan demikian, ia harus melegitimasi klaim ke-firaun-annya. Oleh karena itu, sebuah cerita kelahiran yg rumit juga dipahatkan ke pilar lain yg disebut “pilar kelahiran”. Menurut cerita di pilar tersebut, Hatshepsut bukan manusia biasa, tetapi memiliki keturunan dewa Amun. Diceritakan dewa Amun menyamar sebagai Firaun Thutmose I, & mendatangi ibu Hatshepsut, Ahmose, & menghamilinya. Amun kemudian mengungkapkan dirinya kepada Ahmose, & meramalkan bahwa Hatshepsut akan memerintah Mesir. Khnum, pencipta tubuh anak-anak manusia, kemudian diperintahkan untuk membentuk tubuh & ka (kekuatan hidup) Hatshepsut. Ahmose kemudian dibimbing oleh Khnum & Heqet ke ruang persalinan & dengan bantuan Meskhenet, Hatshepsut lahir. Akhirnya, Hatshepsut ditampilkan disusui oleh Hathor, sementara kelahirannya dicatat oleh Seshat. Dengan begitu banyak dewa yg terlibat dalam kelahirannya, Hatshepsut memperkuat klaimnya sebagai firaun. Menariknya, cerita kelahiran yg sama juga dapat ditemukan di Karnak.

    [​IMG]
    Kuil Hatshepsut dengan tebing di latar belakang.



    Setelah kematian Hatshepsut, menjelang akhir masa pemerintahan Thutmose III & awal pemerintahan penggantinya, ada upaya untuk melenyapkan sejarah firaun wanita ini. Banyak patung di kuil makam Hatshepsut yg diruntuhkan, dihancurkan & dirusak sebelum dipendam di lubang. Prasasti & gambar nya pada relief -relief di dinding & pilar, termasuk pilar kelahiran juga dihapus. Dengan demikian, pada ‘pilar kelahiran’ di kuil kamar mayat Hatshepsut, gambar Hatshepsut & Amun telah dihapus. Namun upaya untuk menghapus Hatshepsut dari sejarah bisa dikatakan gagal, karena saat ini Hatshepsut dikenang sebagai salah satu firaun Mesir yg paling sukses.

    Mengapa disini disebut Hatshepsut sebagai Firaun Wanita Pertama? Bukankah pada masa dinasti ke-12 ada Sobekneferu yg juga wanita? Ya, karena gelar Firaun untuk para penguasa mesir baru dipakai pada masa dinasti ke-18! Tentang gelar Firaun (Pharaoh) ini dapat dibaca disini

    Konten ini didapat dari internet. Tidak diketahui kebenarannyan 100%. Silahkan lakukan research lanjutan tentang bacaan ini.

    Enjoy!
ShortURL: