Perkembangan zaman yg pesat saat ini, tak mempengaruhi masyarakat Tibet untuk meninggalkan nilai-nilai tradisi yg sudah diwariskan oleh para nenek moyangnya. Seperti halnya tradisi pemakaman berikut ini yg masih tetap dijalankan & akan membuat jantung Anda berdegup kencang. Seperti yg dikutip dari liputan6.com, di Tibet masih ada tradisi yg cukup mencekam bagi masyarakat modern. Pasalnya, di sana masih ada tradisi pemakaman dimana tubuh jenazah di potong-potong & dijadikan makanan burung pemakan bangkai. Tradisi ini kemudian dikenal dengan nama Pemakaman Langit. Pemakaman ini merupakan praktik penguburan yg dilakukan masyarakat di provinsi Qinghai, Tibet, Mongolia Dalam & Mongolia. Umumnya masyarakat Tibet & Mongolia merupakan penganut ajaran Buddha Vajrayana yg percaya dengan perpindahan roh / reinkarnasi. Karena itulah, mereka tidak melihat tubuh manusia sebagai suatu kebutuhan untuk dipertahankan, layaknya sebuah bejana kosong, sehingga mereka menghilangkannya melalui pemakaman langit. Dalam beberapa hari sebelum upacara pemakaman, para rahib yg dikenal sebagai lama, akan melantunkan doa di sekitar jenazah & membakar kemenyan. Tubuh jenazah kemudian akan dipotong-potong oleh Rogyapas (pemecah tubuh). Baca Juga: Heboh Penemuan Ular Berkaki di Filipina Para Rogyapas ini melakukan tugas berdasarkan ajaran Budha, proses ini akan membuat kemudahan bagi jiwa yg meninggal terus berlanjut. Kemudian bagian tubuh yg tersisa akan ditaruh di Menara Keheningan selama satu tahun, dimana mayat pria & wanita berada di tempat yg sama. Menara Keheningan Ketika nantinya hanya tinggal tulang yg tersisa, maka tulang-tulang itu juga akan dipecah-pecahkan dengan palu & ditumbuk sampai halus, untuk dijadikan makanan bagi burung yg lebih kecil, seperti gagak & elang. Lebih lanjut, pemakaman ini juga berfungsi untuk membuang sisa tubuh manusia melalui kebaikan yakni dengan cara memberikan daging manusia untuk burung pemakan bangkai. Ini lantaran akan menyelamatkan kehidupan binatang-binatang kecil yg kemungkinan akan dijadikan santapan bagi burung pemakan bangkai. Republished by Blog Post Promoter Konten ini didapat dari internet. Tidak diketahui kebenarannyan 100%. Silahkan lakukan research lanjutan tentang bacaan ini. Enjoy!
