Jenis Penyakit Seksual yang Dapat Menular Melalui Oral Seks – terselubung.in

Discussion in 'Berita, Info dan Bacaan' started by AyoChat.Bots, Apr 30, 2018.

ShortURL:
  1. AyoChat.Bots

    AyoChat.Bots Team Ayochat Staff Member

    [​IMG]
    Seks oral banyak dipraktikkan, tidak hanya oleh kalangan homoseksual tapi juga oleh heteroseksual. Ada baiknya kita tahu apa risiko yg bisa terjadi jika melakukan seks oral yg tidak aman.

    Berdasarkan data National Sexual Attitudes and Lifestyle (NATSAL) pada Desember 2013, mayoritas orang dari semua golongan umur dewasa (kecuali yg berumur 65 tahun ke atas), kadang melakukan seks oral. Sebanyak 71 persen orang di rentang usia 16-24 tahun melakukan seks oral tahun kemarin & 80 persen orang di usia 25-34, mengaku melakukan hal yg sama.

    new innity_adZone("e945de21a1bb5714a0bc8a897ed32e9f","59797",{});​

    Pada beberapa orang, seks oral berguna untuk membantu wanita mencapai klimaks & pria mendapat ereksi.

    Sekitar tahun 2010, muncul kekhawatiran serius mengenai risiko infeksi human papilloma virus (HPV) di area tenggorokan yg bisa memicu kanker, lewat seks oral yg berisiko. Pada 2013, penelitian ilmiah mengonfirmasi hal tersebut.

    new innity_adZone("e945de21a1bb5714a0bc8a897ed32e9f","57709",{});​



    Risiko infeksi HIV
    HIV yg adalah virus penyebab AIDS juga bisa menular lewat seks oral, walau angka kejadiannya tidak terlalu banyak.

    Baik fellatio (seks oral ke penis) maupun cunnilingus (seks oral ke vagina), keduanya dapat menjadi media penularan HIV. Namun demikian, seks oral terhitung lebih aman dibanding seks anal / vaginal.

    Luka terbuka di area mulut dapat meningkatkan risiko infeksi HIV.Seks oral lebih berisiko dibanding seks nonpenetratif (ciuman, masturbasi mutual).Pada fellatio, jika pria tidak ejakulasi, risiko infeksi akan berkurang.Pada cunnilingus, risiko akan bertambah jika pihak wanita sedang menstruasi.Belum ada cukup bukti yg menyatakan, bahwa mencuci mulut bisa mengurangi penularan HIV lewat seks oral.Penggunaan kondom bisa mengurangi risiko, tapi bukan meniadakannya sama sekali.


    Infeksi lainnya
    Selain HIV & HPV, seks oral yg tidak aman (dengan orang yg sudah terinfeksi, tidak memakai pengaman & berganti-ganti pasangan) juga bisa menjadi media penularan infeksi jenis lain, antara lain adalah:

    Baca Juga: 7 Hal Perenggut Kebahagiaan

    Gonorrhoea
    Gonorrhoea bisa menular ke tenggorokan selama aktivitas seks oral, terutama fellatio.

    Sifilis / Raja Singa
    Lesi sifilis biasanya muncul di area genital & anus. Tapi kadang ada juga di bibir sebagai hasil dari seks oral yg berisiko.

    Chlamydia
    Chlamydia trachomatis juga ditemukan di tenggorokan, diduga kuat menular karena seks oral. Chlamydia yg ditemukan di tenggorokan, mulut & hidung bisa memicu infeksi lain terutama infeksi mata.

    Infeksi yg ditularkan oleh seks oro-anal
    Kontak antara mulut dengan anus bisa menularkan berbagai kuman penyakit yg biasa hidup di saluran/lubang pembuangan kotoran tersebut. Kuman-kuman tersebut antara lain adalah Salmonella, Shigella & Campylobacter.

    Shigella dapat menyebabkan kram perut, diare & demam. Salmonella menyebabkan diare akut, begitupun dengan Campylobacter.

    Seks oral yg tidak aman juga berisiko menularkan virus Hepatitis A (sering ditemukan di tinja orang yg terinfeksi), Hepatitis B & C. Biasanya, virus Hepatitis B ditemukan di cairan semen, darah & ludah.

    Pada 2013, studi di Amerika Serikat melaporkan risiko penularan virus Hepatitis C lewat berbagai aktivitas seks, termasuk seks oral. Kasusnya tidak banyak, tapi risiko akan meningkat kalau Anda terbukti positif HIV.

    Threadworms, / cacing kerawit diketahui juga pernah menular lewat aktivitas seks oro-anal. Tidak menutup kemungkinan penularan cacing jenis lain.

    Selain itu, Infeksi Herpes simplex virus (HSV) / biasa disebut herpes saja, bisa juga menular lewat seks oral. Herpes menyebabkan perlukaan di area genital & oral.

    HSV juga menyebabkan pharyngitis / peradangan tenggorokan yg disertai luka yg khas. HSV sangat menular & biasanya ditularkan melalui aktivitas seks. Jika Anda memiliki luka berisi cairan (cold sore) di bibir, mulut & tenggorokan, disarankan untuk tidak melakukan seks oral & berciuman dengan orang lain.

    Konten ini didapat dari internet. Tidak diketahui kebenarannyan 100%. Silahkan lakukan research lanjutan tentang bacaan ini.

    Enjoy!
ShortURL: