Gatal di bagian organ intim kewanitaan (miss V) memang sering membuat kesal. Selain lebih sulit untuk digaruk, kita juga harus berhati-hati mengobati area yg sensitif ini. Gatal di vagina yg terjadi tanpa adanya bau yg tidak sedap disebut juga dengan noninfectious vaginitis. Menurut Mary Jane Minkin, MD, ginekolog, banyak hal yg menyebabkan kondisi tersebut, misalnya fluktuasi hormonal, reaksi sabun, detergen, kondom / pakaian dalam yg terlalu ketat. new innity_adZone("e945de21a1bb5714a0bc8a897ed32e9f","59797",{}); Gatal pada vagina bisa disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari yg sederhana seperti bahan pakaian dalam, sampai adanya infeksi. Seperti dilansir dari Womenshealth berikut ini adalah penyebab tersering rasa gatal mengganggu di bagian vagina (miss V). new innity_adZone("e945de21a1bb5714a0bc8a897ed32e9f","57709",{});1. Bakteri Vaginosis Bakteri vaginosis (BV) disebabkan karena ketidakseimbangan bakteri & jgua keasaman vagina. Rasa gatal yg ditimbulkan mungkin mirip dengan infeksi jamur, tetapi bedanya adalah cairannya lebih encer & berbau. Sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mendapat obat yg tepat. 2. Infeksi Jamur Seperti halnya BV, infeksi jamur juga sering disebabkan karena tingkat keasaman vagina terganggu. Penyebab kondisi itu antara lain stres, hubungan seksual, penggunaan antibiotik, / menderita diabetes. Selain rasa gatal, mungkin Anda juga akan mengalami keluarga cairan yg kental berwarna keputihan. Untuk mencegah infeksi berulang, konsumsi probiotik saat Anda mengonsumsi obat antibiotik. Obat-obatan yg dijual bebas pada umumnya cukup efektif mengatasi keluhan infeksi ini. Baca Juga: 5 Fakta Wanita Uzbekistan yg Harus Kamu Tahu Untuk Bisa Dapatkan Hati Mereka 3. Dermatitis Kontak Iritasi kulit ini disebabkan oleh alergi produk tertentu, seperti parfum, lubrikan, bercukur, & juga kondom. Selain gatal, keluhan lain adalah kulit jadi kemerahan, bengkak, & terasa tebal. Jika Anda sering mengalami iritasi pada kulit vagina, gunakan produk hipoalergenik, mulai dari sabun, sampo, hingga sabun cuci. Hindari pula mencukur rambut pubis. 4. Eksim / psoriasis Masalah kulit seperti eksim / psoriasis merupakan penyebab kulit genital gatal & kemerahan. Bila Anda didiagnosis kedua penyakit kulit itu, gunakan produk salep steroid yg ringan untuk meredakan rasa gatalnya. 5. Infeksi menular seksual Ada berbagai jenis infeksi menular seksual (IMS) yg menyebabkan organ kewanitaan gatal, mulai dari herpes, chlamydia, gonorhea, hingga kutu pubis. Rasa gatal tersebut bisa berkembang menjadi rasa sakit & terbakar. Jika Anda mengalami rasa gatal di vagina & disertai gejala IMS lain, seperti rasa terbakar saat berkemih, cairan vagina berbau busuk, / ada luka di vagian, segera periksakan ke dokter. 6. Hormon Fluktuasi hormonal dapat terjadi kepan saja, terutama menjelang haid, saat hamil, menopause, hingga saat mengonsumsi pil KB. Ketidakseimbangan hormon ini juga kerap menyebabkan vagina terasa gatal & kering. Konten ini didapat dari internet. Tidak diketahui kebenarannyan 100%. Silahkan lakukan research lanjutan tentang bacaan ini. Enjoy!