Bendungan Ma’rib – Keajaiban Dunia Kuno Ke – 8 – terselubung.in

Semua orang tahu tentang tujuh keajaiban dunia kuno – tapi ada struktur monumental kuno yg para sejarawan & arkeolog sering menyebutnya sebagai keajaiban dunia kuno yg kedelapan: yaitu Bendungan Agung Ma’rib yg dibangun oleh kerajaan Saba’ yg terletak di semenanjung Arabia bagian selatan, yg saat ini adalah Yaman.

Seperti yg dikutip dari versesofuniverse.blogspot.com, Situs dari Dam besar Ma’rib ( Arab : sadd Ma’rib , / Sudd Ma’rib), terletak di barat daya dari kota kuno Ma’rib yg pernah menjadi ibukota Kerajaan kuno Saba’. Kerajaan Saba’ adalah negara perdagangan yg makmur, yg mengontrol rute dagang rempah-rempah & kemenyan ke Saudi & Abyssinia. Bangsa Saba’ membangun bendungan untuk menangkap hujan periodik yg jatuh di pegunungan di dekatnya yg kemudian digunakan untuk mengairi lahan di sekitar kota.

new innity_adZone("e945de21a1bb5714a0bc8a897ed32e9f","59797",{});​

Temuan arkeologi terbaru menunjukkan bahwa bendungan sederhana & jaringan kanal telah dibangun sejauh 2000 SM. Namun yg pasti, Bendungan Agung Ma’rib bertanggal kembali ke sekitar abad ke 8 SM & dianggap sebagai bendungan tertua di dunia, & dianggap sebagai salah satu prestasi yg paling indah dari teknik bangunan di dunia kuno.


Peta Arab Selatan Kuno

new innity_adZone("e945de21a1bb5714a0bc8a897ed32e9f","57709",{});​

Ibukota dari Saba adalah Ma’rib yg sangat makmur, berkat letak geografisnya yg sangat menguntungkan. Ibukota ini sangat dekat dengan Sungai Adhanah. Titik dimana sungai bertemu Jabal Balaq sangatlah tepat untuk membangun sebuah bendungan. Dengan memanfaatkan keadaan alam ini, kaum Saba membangun sebuah bendungan di tempat dimana peradaban mereka pertama kali berdiri, & sistem pengairan merekapun dimulai. Mereka benar-benar mencapai tingkat kemakmuran yg sangat tingi. Ibukotanya yaitu Ma’rib, adalah salah satu kota termodern saat itu. Penulis Yunani bernama Pliny yg telah mengunjungi daerah ini & sangat memujinya, menyebutkan betapa hijaunya kawasan ini.

Baca Juga: Ilmuwan-Ilmuwan Astronomi Muslim





Ketinggian dari bendungan di Ma’rib mencapai 16 meter, lebar 60 meter dengan panjang 620 meter. Berdasarkan perhitungan, total wilayah yg dapat diari oleh bendungan ini adalah 9.600 hektar, dengan 5.300 hektar termasuk dataran bagian selatan bendungan & sisanya termasuk dataran sebelah barat seluas 4.300 hektar. Dua dataran ini dikatakan sebagai “Ma’rib & dua dataran tanah” dalam prasasti Saba’. Ungkapan dalam Al Qur’an menyebutnya “dua buah kebun disisi kiri & kanan”menunjukkan akan kebun yg mengesankan di kedua lembah ini. Berkat bendungan ini & system pengairan tersebut maka daerah ini sangnat terkenal memiliki pengairan yg terbaik & kawasan paling subur di Yaman. J. Holevy dari Perancis & Glaser dari Austria membuktikan berdasarkan dokumen tertulis bahwa bendungan Ma’rib telah ada sejak jaman kuno. Dalam dokumen tertulis dalam dialek Himer dikatakan bahwa bendungan inilah yg menyebabkan kawasan ini sangat produktif.

Bendungan ini diperbaiki secara besar-besaran selama abad 5 & 6 M. Namun demikian, perbaikan yg dilakukan ini ternyata tidak mampu memcegah keruntuhan bendungan ini tahun 542 M. Runtuhnya bendungan tersebut mengakibatkan “Banjir Besar Arim” yg disebutkan dalam Al Qur’an serta mengakibatkan kerusakan yg sangat hebat. Kebun-kebun & ladang-ladang pertanian dari kaum Saba yg telah mereka panen selama ratusan tahun benar-benar dihancurkan secara menyeluruh. Dan kaum Saba’ pun segera mengalami masa resesi setelah hancurnya bendungan tersebut. Akhirnya Negeri Saba pun berakhir tak lama setelah hancurnya bendungan Ma’rib.

Selengkapnya tentang penyebutan Bendungan ini dalam Quran, dapat dibaca disini



Konten ini didapat dari internet. Tidak diketahui kebenarannyan 100%. Silahkan lakukan research lanjutan tentang bacaan ini.

Enjoy!